MAKALAH METODE DISKUSI DALAM PROSES PEMBELAJARAN
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Penulisan
Banyak Negara mengakui
bahwa persoalan pendidikan merupakan persoalan yang pelik namun semuanya
merasakan bahwa pendidikan merupakan tugas Negara yang amat penting.
Namun, di Negara-negara
berkembang adopsi sistem pendidikan dari luar sering kali mengalami kesulitan
untuk berkembang. Cara dan sistem pendidikan yang ada sering menjadi sasaran
kritik dan kecaman karena seluruh daya guna sistem pendidikan tersebut
diragukanan. Generasi muda banyak yang berontak terhadap metode-metode dengan sistem
pendidikan yang ada.
Maka dari itu penulisan
makalah ini yang membahas tentang metode diskusi dalam belajar-mengajar
merupakan salah satu metode yang sangat baik bila diterapkan dalam lingkungan
sekolah karena dengan metode ini murid-murid dibimbing untuk menghayati tata
cara kehidupan di kelas yang demokratis
B. Rumusan masalah
- Apa pengertian diskusi dan metode diskusi ?
- Apa saja langkah-langkah dalam diskusi ?
B.
Tujuan Penulisan
Dari penulisan makalah ini diharapkan para mahasisiwa
mampu memahami dan menerapkan diskusi dengan baik.
BAB II
PEMBAHASAN
METODE DISKUSI DALAM
PROSES BELAJAR MENGAJAR
A. Pengertian Pokok
1.
Diskusi
adalah suatu percakapan ilmiah oleh beberapa yang tergabung dalam satu kelompok untuk saling bertukar pendapat
tentang sesuatu masalah atau bersama-sama mencari pemecahan mendapatkan
kebenaran atas suatu masalah.[1]
2.
Metode
diskusi adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dimana guru memberikan kesempatan kepada kepara siswa
(Kelompok-Kelompok siswa) untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna
mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternative
pemecahan atas suatu masalah.
B. Relevansi Metode Diskusi
Teknik
diskusi sebagai metode belajar mengajar lebih cocok dan diperlukan apabila kita
(guru) hendak :
1.
Memanfaatkan
berbagai kemampuan yang ada (dimiliki) oleh para siswa.
2.
Memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menyalurkan kemampuannya masing- masing.
3.
Memperoleh
umpan balik dari para siswa tentang apakah tujuan yang telah dirumuskan telah
dicapai.
4.
Membantu
para siswa belajar berpikir teoretis dan
praktis lewat berbagai mata pelajaran dan kegiatan sekolah.
5.
Membantu
para siswa belajar menilai kemampuan dan peranan diri sendiri maupun
teman-temannya (orang lain)
6.
Membantu
para siswa menyadari dan mampu merumuskan berbagai masalah yang di “lihat” baik
dari pengalaman diri sendiri maupun dari pelajaran sekolah.
7.
Mengembangkan
motivasi untuk belajar lebih lanjut.
C. Langkah-Langkah Penggunaan Metode
Diskusi
1.
Guru
mengemukakan masalah yang akan didiskusikan dan memberikan pengarahan
seperlunya, Dapat pula pokok masalah yang akan didiskusikan ditentukan
bersama-sama oleh guru dan siswa.
2.
Dengan
pimpinan guru para siswa membentuk kelompok-kelompok diskusi, memilih pimpinan
diskusi.
3.
Para
siswa berdiskusi dalam kelompok, sedangkan guru menjaga ketertiban dan dapat
memberikan dorongan dan bantuan sepenuhnya agar setiap anggota kelompok dapat berpartisipasi
aktif dan agardiskusi berjalan lancar.
4.
Kemudian
tiap kelompok melaporkan hasil diskusinya.
5.
Akhirnya
para siswa mencatat hasil diskusi,dan guru mengumpulkan laporan hasil diskusi
dari tiap kelompok.
D. Peranan Guru
Dimuka telah
dijelaskan bahwa ada berbagai bentuk (tipe) diskusi dengan bermacam- macam
tujuan. Beberapa peranan guru dalam diskusi antara lain ialah:[2]
1. Guru sebagai “ahli” (=expert)
Dalam
diskusi yang hendak (belajar) memecahkan masalah misalnya, maka guru dapat
bertindak (berperan) sebagai seorang ahli yang mengetahui lebih banyak mengenai
berbagai hal daripada sisiwanya.
2. Guru sebagai “pengawas”
Agar
diskusi masing-masing kelompok kecil berjalan lancar dan benar dan mencapai
tujuannya, disamping sebagai sumber informasi maka guru pun bertindak sebagai
pengawas dan penilai dalam diskusi.
3. Guru Sebagai “penghubung
kemasyarakatan”
Tujuan
yang telah ditetapkan oleh guru untuk didiskusikan oleh siswa, meski
bagaimanapun dicoba dikhususkan,masih juga mempunyai sangkut-paut yang luas
dengan hal-hal lain dalam kehidupan masyarakat. Dalam hal ini guru dapat
memperjelasnya dan menunjukkan jalan-jalan pemecahannya sesuai dengan criteria
yang ada.
4. Guru sebagai “pendorong” (=facilitator)
E. Hambatan-hambatan Dalam Diskusi
Ada
bermacam-macam faktor penghambat dalam usaha mencapai tujuan belajar lewat
formasi diskusi, baik yang ada pada sisiwa maupun materi (bahan) yang
didiskusikan
Faktor-faktor
penghambat dari pihak siswa sudah jelas persoalannya. Mereka memang sedang
belajar dan latar belakang mereka jelas berbeda-beda. Adalah tugas guru untuk
membimbing mereka melalui berbagai macam peranan sebagaimana telah diuraikan di
muka.
Hambatan
lain dalam diskusi biasanya ialah bahwa setiap orang menginginkan segera
dicapinya persetujuan atau kesimpulan.
F. Beberapa Keuntungan Metode Diskusi
1. Metode diskusi melibatkan semua siswa
secara langsung dalam proses belajar mengajar.
2. Setiap siswa dapat menguji tingkat
pengetahuan dan bahan pelajarannya masing-masing.
3. Metode diskusi dapat menumbuhkan dan
mengembangkan cara berpikir dan sikap ilmiah.
4. Dengan mengajukan dan mempertahankan
pendapatnyadalam diskusi diharapkan para siswa dapat memperoleh kepercayaan
akan (kemampuan) diri sendiri.
5. Metode diskusi dapat menunjang
usaha-usaha pengembangan sikap sosial dan sikap demokratis para siswa.
G. Beberapa Kelemahan Metode Diskusi
1. Suatu diskusi tak dapat diramalkan
sebelumnya mengenai bagaimana hasilnya sebab tergantung kepada kepemimpinan
sisiwa dan partisipasi anggotanya.
2. Suatu diskusi memerlukan keterampilan-keterampilan
tertentu yang belum pernah dipelajari sebelumnya.
3. Jalannya diskusi dapat dikuasai (didominasi) oleh beberapa
siswa yang “menonjol”
4. Tidak semua topik dapat dijadikan
pokok diskusi, tetapi hanya hal-hal yang
barsifat problematik saja yang dapat didiskusikan.
5. Diskusi yang mendalam memerlukan
waktu yang banyak.
6. Apabila suasana diskusi hangat dan
siswa sudah berani mengemukakan pendapatnya, maka biasanya sulit untuk
membatasi pokok masalahnya.
7. Sering terjadi dalam diskusi murid
kurang berani mengemukakan pendapatnya.
8. Jumlah siswa dalam skala besar dapat
mempengaruhi kesempatan siswa lain untuk mengemukakan pendapatnya.
Untuk mengatasi
beberapa kelemahan tersebut Drs. Yusuf
Djajadisastra (1982)
mengemukakan saranmengenai usaha-usaha yang dapat dilakukan antara lain adalah:
1. Murid-murid dikelompokkan menjadi
kelompok-kelompok yang kecil, misalnya 5 orang murid setiap kelompok, kelompok
kecil ini harus terdiri dari murid yang pandai dan kurang pandai.
2. Membentuk lagi kelompok-kelompok baru
dengan cara melakukan pertukaran anggota. Dengan demikian semua murid akan
pernah mengalami suasana kerjasama dengan semua teman sekelasnya.
3. Topik-topik atau problema yang akan
dijadikan pokok-pokok diskusi dapat diambil dari buku-buku pelajaran murid.
4. Mengusahakan penyesuaian waktu dengan
berat topik yang dijadikan pokok diskusi.
5. Menyiapkan dan melengkapi semua
sumber data yang di perlukan.
Dengan
memperhatikan ketentuan-ketentuan tersebut kelemahan metode diskusi dapat
dikurangi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan
disekolah ialah dengan cara melalui perbaikan proses belajar mengajar. Berbagai
konsep dan wawasan baru tentang proses belajar mengajar disekolah telah muncul
dan berkembang pesatnya seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Guru segagai personel yang menduduki posisi strategis dalam rangka
pengembangan sumber daya manusia, dituntut untuk terus mengikuti perkembangan
konsep-konsep baru dalam dunia pengajaran tersebut.
Demikian pula metode-metode yang dipakai, metode
diskusi merupakan salah satu dari sekian banyak metode yang dapat digunakan
untuk mendukung proses belajar mengajar, makalah ini disusun supaya dapat
menjelaskan lebih ringkas dan jelas yang membahas metode diskusi dalam belajar
mengajar.
DAFTAR PUSTAKA
-
Budiningsih.Asri.2005.Belajar
Dan Pembelajaran.Rineka Cipta.Jakarta
-
Hamalik.Umar.2010.Proses Belajar Mengajar.Bumi
Aksara.Jakarta
-
Suryosubroto.B.
2009.Proses Belajar Mengajar di Sekolah,
Rineka Cipta, Jakarta.
Komentar
Posting Komentar